Selasa, 07 September 2010

Analisis Film "WALL - E" Mengacu Pada Artificial Intelligence


Definisi Artificial Intelligence

Definisi Artificial Intellegence secara mendasar adalah proses ketika peralatan mekanik dapat melakukan suatu perbuatan atau kejadian dengan menggunakan pemikiran atau kecerdasan layaknya manusia. Pada dasarnya, perkembangan komputer yang sangat pesat berperan besar dalam perkembangan Artificial Intelligence. Seperti penanaman micro chip pada robot yang mengontrol perilaku dan pemikiran robot tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkembangan komputer berbanding lurus dengan perkembangan Artificial Intelligence.

Sejarah Artificial Intelligence

Pada awal perkembanganya, Artificial Intelligence bermula dari munculnya Game, seperti kecerdasan pemrosesan pada game komputer. Bermula dari game, kemudian dikembangan pada program aplikasi pada komputer seperti pemecahan rumus matematika, grafis, serta berkembangnya robot seperti yang terjadi saat ini. Kecerdasan robot saat ini bisa dikatakan hampir menyerupai manusia. Bahkan, peran robot sudah banyak yang dapat menggantikan pekerjaan manusia dengan program yang ditanamkan.

Sinopsis

Wall-E adalah nama sebuah robot yang bertugas untuk membersihkan sampah. Wall-E menjalani hari-harinya di bumi dengan mengumpulkan sampah. Ia memiliki semacam alat press yang ada di dadanya untuk mengepres sampah-sampah besi menjadi sebuah kotak yang kemudian ia tata membentuk gedung yang menjulang tinggi. Suatu hari di tengah kesibukannya membersihkan sampah, ia melihat sebuah pesawat besar yang mendarat. Ia memperhatikan pesawat tersebut karena benda tersebut terasa asing baginya.
Selang beberapa saat, pesawat tersebut mendaratkan sebuah robot yang lebih canggih dari Wall-E. Robot tersebut bernama Eve. Eve membawa misi untuk menemukan kehidupan di bumi. Namun misinya selalu terganggu karena kehadiran Wall-E yang selalu mengikuti setiap kegiatanya karena merasa tertarik pada Eve. Pada awalnya Eve tidak tertarik dengan Wall-E, namun lama kelamaan Eve mulai menaruh perhatian pada Wall-E. Terlebih ketika Eve ditahan, Wall-E selalu memberi perhatian padanya.
Hal ini bermula ketika Eve menemukan tumbuhan yang dicarinya sebagai misi dari pendaratanya di bumi. Setelah memenuhi misinya, Eve dibekukan, kemudian dijemput oleh pesawat yang tadi mendaratkanya. Merasa tidak ingin kehilangan Eve, Wall-E menyelinap masuk ke dalam pesawat itu untuk menemukan Eve. Namun perjalananya tidak mudah, Wall-E menemukan lingkungan yang sama sekali berbeda di dalam pesawat tersebut. Semua fasilitas yang ada di pesawat tersebut sangat canggih, bahkan manusia yang ada di dalamnya tidak mampu berdiri, apalagi berjalan karena terbiasa dimanjakan oleh teknologi.Namun misi dari Eve ternyata hanyalah sebuah tipuan, tumbuhan yang ditemukan Eve justru dimusnahkan untuk mencegah manusia kembali ke bumi.
Di sini Wall-E membantu Eve untuk menyelesikan misinya, mendapatkan kembali tumbuhan yang dibuang oleh automatic pilot yang menginginkan tumbuhan tersebut dimusnahkan. Kemudian tumbuhan yang diketemukan oleh Eve dan Wall-E dimasukkan pada kolam yang sebenarnya merupakan tempat dari final mission. Setelah itu, pesawat mendarat di bumi dan semua awak merasa senang karena dapat kembali lagi ke bumi dengan kehidupan yang baru, sedangkan Eve dn Wall-E saling mencintai dan menjadi pasangan.

Analisa

Wall-e dan Eve merupakan robot yang memiliki perbuatan dan pola pikir layaknya manusia. Mereka mampu memecahkan masalah dengan pikiran mereka seperti manusia. Meskipun mereka diciptakan dengan membawa misi masing-masing, namun mereka dapat melakukan atau berpikir hal-hal yang diluar misi mereka. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar dari Artificial Intelligence yang mengatakan bahwa sebuah alat mekanik yang dapat melakukan serta berpikir layaknya kecerdasan manusia. Bahkan lebih dari itu, Wall-E dan Eve juga memiliki perasaan yang biasanya hanya ada pada manusia. Hal ini ditunjukkan dengan bagaimana Wall-E menyayangi Eve, begitupun sebaliknya. Wall-E menunjukkan perasaanya dengan perbutan-perbuatan yang terkesan takut kehilangan Eve, serta tidak ingin hal buruk terjadi pada Eve. Meskipun secara fisik mereka masih seperti robot biasa dan terkesan sulit untuk berbicara, namun pola pikir, perasaan serta hal-hal yang dilakukanya sejajar dengan kecerdasan manusia. Wall-E dan Eve sama-sama tidak pernah mengungkapkan dengan perkataan, namun semua yang mereka tunjukkan dengan perbuatan mereka sama dengan apa yang dilakukan oleh manusia.

*deecka_83@yahoo.co.id*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar